Seni rupa adalah cabang seni yang diungkapkan dan diciptakan melalui fasilitas rupa (visual) yang pastinya dapat dicermati oleh mata dan biasanya dapat pula dirasakan melalui rabaan. Intinya, wujud rupa adalah penghantar utamanya bagi cabang seni ini, bukan suara seperti terhadap seni musik, atau gerakan tubuh terhadap seni tari.
Seni rupa punyai beberapa fungsi, pada lain:
- Fungsi estetis, yaitu memberikan keindahan dan kesenangan bagi pengamat atau penikmat karya seni rupa.
- Fungsi religius, yaitu mengungkapkan kepercayaan atau kepercayaan terhadap Tuhan atau makhluk halus melalui karya seni rupa.
- Fungsi sosial, yaitu mencerminkan kehidupan sosial atau budaya masyarakat yang menciptakan karya seni rupa.
- Fungsi edukatif, yaitu memberikan pengetahuan atau informasi melalui karya seni rupa.
- Fungsi terapeutik, yaitu memberikan pengaruh positif bagi kesegaran mental atau emosional melalui karya seni rupa.
Jenis-Jenis Seni Rupa
Seni rupa dapat dibedakan menjadi beberapa model berdasarkan ukuran, fungsi, dan waktu. Berikut adalah penjelasan tiap-tiap model seni rupa:
Seni Rupa Berdasarkan Ukuran
Berdasarkan ukurannya, seni rupa dibedakan menjadi dua, yaitu:
- Seni rupa dua dimensi (2D), yaitu seni rupa yang hanya punyai panjang dan lebar saja. Contoh: lukisan, gambar, foto, grafis, kaligrafi, dll.
- Seni rupa tiga dimensi (3D), yaitu seni rupa yang punyai panjang, lebar, dan tinggi atau ruang. Contoh: patung, keramik, instalasi, arsitektur, dll.
Seni Rupa Berdasarkan Fungsi
Berdasarkan fungsinya, seni rupa dibedakan menjadi dua, yaitu:
- Seni rupa murni, yaitu seni rupa yang utamakan cipta, rasa, dan karsa manusia terhadap sesuatu yang indah untuk mengekspresikan diri. Contoh: lukisan abstrak, patung nonfiguratif, instalasi konseptual, dll.
- Seni rupa terapan (seni kriya), yaitu seni rupa yang menciptakan karya yang dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan manusia. Contoh: batik, anyaman, ukiran kayu, perhiasan emas, dll.
Seni Rupa Berdasarkan Waktu
Berdasarkan waktunya, seni rupa dapat dicermati berasal dari pertumbuhan seni lukis berasal dari masa ke masa. Berikut adalah beberapa periode seni lukis yang terkenal:
- Seni lukis prasejarah, yaitu seni lukis yang dibuat oleh manusia purba sebelum akan terdapatnya tulisan. Contoh: lukisan gua di Lascaux (Perancis), Altamira (Spanyol), Maros (Sulawesi Selatan), dll.
- Seni lukis Mesir kuno, yaitu seni lukis yang berkembang di peradaban Mesir kuno kurang lebih 3000 SM sampai 300 M. Ciri-ciri: gunakan warna-warna cerah dan kontras, menggambarkan tokoh-tokoh agama dan politik dengan bagian tubuh tidak realistis (kepala samping, badan depan), gunakan simbol-simbol hieroglif.
- Seni lukis Yunani-Romawi kuno, yaitu seni lukis yang berkembang di peradaban Yunani dan Romawi kuno kurang lebih 800 SM sampai 500 M. Ciri-ciri: gunakan warna-warna alami dan harmonis, menggambarkan tokoh-tokoh mitologi, sejarah, dan kehidupan sehari-hari dengan bagian tubuh realistis dan perspektif, gunakan teknik fresko (melukis di dinding basah) dan mosaik (menyusun gambar berasal dari potongan-potongan kecil).
- Seni lukis Abad Pertengahan, yaitu seni lukis yang berkembang di Eropa kurang lebih 500 sampai 1400 M. Ciri-ciri: tergoda oleh agama Kristen, gunakan warna-warna gelap dan suram, menggambarkan tokoh-tokoh suci dan adegan-adegan religius dengan bagian tubuh tidak realistis dan tanpa perspektif, gunakan teknik iluminasi (menghias naskah-naskah dengan gambar dan ornamen).
- Seni lukis Renaisans, yaitu seni lukis yang berkembang di Eropa kurang lebih 1400 sampai 1600 M. Ciri-ciri: tergoda oleh kebangkitan pengetahuan pengetahuan dan budaya klasik, gunakan warna-warna cerah dan kontras, menggambarkan tokoh-tokoh manusia, alam, dan arsitektur dengan bagian tubuh realistis dan perspektif, gunakan teknik cat minyak dan sketsa.
- Seni lukis Barok, yaitu seni lukis yang berkembang di Eropa kurang lebih 1600 sampai 1750 M. Ciri-ciri: tergoda oleh gerakan kontra-reformasi gereja Katolik, gunakan warna-warna gelap dan dramatis, menggambarkan tokoh-tokoh religius, sejarah, dan mitologi dengan gerak dinamis dan ekspresif, gunakan teknik chiaroscuro (permainan cahaya dan bayangan).
- Seni lukis Rokoko, yaitu seni lukis yang berkembang di Eropa kurang lebih 1700 sampai 1780 M. Ciri-ciri: tergoda oleh model hidup mewah dan elegan kaum bangsawan, gunakan warna-warna pastel dan lembut, menggambarkan tokoh-tokoh wanita, pesta, dan romansa dengan model halus dan manis, gunakan teknik cat air dan pastel.
- Seni lukis Neoklasik, yaitu seni lukis yang berkembang di Eropa kurang lebih 1750 sampai 1850 M. Ciri-ciri: tergoda oleh gerakan revolusi politik dan sosial serta penemuan arkeologi kuno, gunakan warna-warna netral dan sederhana, menggambarkan tokoh-tokoh sejarah, patriotik, dan moral dengan model tegas dan formal, gunakan teknik cat minyak dan sketsa.
- Seni lukis Romantik, yaitu seni lukis yang berkembang di Eropa kurang lebih 1800 sampai 1850 M. Ciri-ciri: tergoda oleh gerakan reaksi terhadap rasionalisme dan industrialisasi, gunakan warna-warna cerah dan emosional, menggambarkan tokoh-tokoh pahlawan, legenda, alam liar, dan eksotik dengan model dramatis dan imajinatif, gunakan teknik cat minyak dan akwarel.
- Seni lukis Realisme, yaitu seni lukis yang berkembang di Eropa kurang lebih 1850 sampai 1900 M. Ciri-ciri: tergoda oleh gerakan sosialisme dan demokrasi serta kemajuan fotografi, gunakan warna-warna alami dan objektif, menggambarkan tokoh-tokoh rakyat, pekerja, dan kehidupan sehari-hari dengan model simpel dan jujur, gunakan teknik cat minyak dan sketsa.
- Seni lukis Impresionisme, yaitu seni lukis yang berkembang di Eropa kurang lebih 1870 sampai 1890 M. Ciri-ciri: tergoda oleh gerakan protes terhadap seni akademik dan konvensional, gunakan warna-warna cerah dan berani, menggambarkan tokoh-tokoh alam, kota, dan pemandangan dengan model spontan dan ringan, gunakan teknik kuas tebal dan goresan pendek.
- Seni lukis Pasca-Impresionisme, yaitu seni lukis yang berkembang di Eropa kurang lebih 1880 sampai 1910 M. Ciri-ciri: tergoda oleh gerakan eksperimen terhadap warna, bentuk, dan model impresionisme, gunakan warna-warna simbolik dan subjektif, menggambarkan tokoh-tokoh manusia, alam, dan emosi dengan model pribadi dan ekspresif, gunakan teknik cat minyak dan pastel.
- Seni lukis Ekspresionisme, yaitu seni lukis yang berkembang di Eropa kurang lebih 1900 sampai 1930 M. Ciri-ciri: tergoda oleh gerakan reaksi terhadap realitas sosial dan politik yang suram, gunakan warna-warna gelap dan kontras, menggambarkan tokoh-tokoh manusia, alam, dan penderitaan dengan model distorsi dan dramatis, gunakan teknik cat minyak dan akwarel.
- Seni lukis Kubisme, yaitu seni lukis yang berkembang di Eropa kurang lebih 1907 sampai 1920 M. Ciri-ciri: tergoda oleh gerakan revolusi terhadap perspektif tradisional dan ilusi ruang, gunakan warna-warna netral dan geometris, menggambarkan tokoh-tokoh manusia, benda, dan alam dengan model fragmentasi dan abstraksi, gunakan teknik cat minyak dan kolase.
- Seni lukis Surrealisme, yaitu seni lukis yang berkembang di Eropa kurang lebih 1920 sampai 1940 M. Ciri-ciri: tergoda oleh gerakan eksplorasi terhadap dunia bawah paham dan mimpi, gunakan warna-warna realistis dan fantastis, menggambarkan tokoh-tokoh manusia, benda, dan alam dengan model absurd dan ilusi, gunakan teknik cat minyak dan sketsa.
- Seni lukis Abstrak, yaitu seni lukis yang berkembang di Eropa dan Amerika kurang lebih 1910 sampai 1960 M. Ciri-ciri: tergoda oleh gerakan pembebasan terhadap wujud dan arti representatif, gunakan warna-warna simbolik dan bebas, menggambarkan tokoh-tokoh tanpa objek atau referensi nyata dengan model nonfiguratif dan geometris, gunakan teknik cat minyak dan akrilik.
- Seni lukis Pop Art, yaitu seni lukis yang berkembang di Amerika dan Inggris kurang lebih 1950 sampai 1970 M. Ciri-ciri: tergoda oleh gerakan kritik terhadap konsumerisme dan budaya populer, gunakan warna-warna cerah dan komersial, menggambarkan tokoh-tokoh selebriti, iklan, komik, dan barang-barang mengkonsumsi dengan model ironis dan humoris, gunakan teknik cat minyak, akrilik, dan silkscreen.
- Seni lukis Kontemporer, yaitu seni lukis yang berkembang di semua dunia sejak 1970 M sampai sekarang. Ciri-ciri: tergoda oleh beragam isu sosial, politik, budaya, lingkungan, dll., gunakan warna-warna begitu banyak ragam dan inovatif, menggambarkan tokoh-tokoh apapun yang relevan dengan konteks zaman dengan model apapun yang sesuai dengan visi seniman, gunakan teknik apapun yang barangkali juga fasilitas campuran (mixed media) dan digital.
Contoh-Contoh Seni Rupa
Berikut adalah beberapa umpama karya seni rupa berasal dari beragam model dan periode:
- Seni rupa dua dimensi: Monalisa karya Leonardo da Vinci (seni lukis Renaisans), Guernica karya Pablo Picasso (seni lukis Kubisme), Marilyn Monroe karya Andy Warhol (seni lukis Pop Art), dll.
- Seni rupa tiga dimensi: Patung Venus berasal dari Milo (seni patung Yunani kuno), Patung David karya Michelangelo (seni patung Renaisans), Patung Liberty karya Frederic Auguste Bartholdi (seni patung Neoklasik), dll.
- Seni rupa murni: The Starry Night karya Vincent van Gogh (seni lukis Pasca-Impresionisme), The Persistence of Memory karya Salvador Dali (seni lukis Surrealisme), Black Square karya Kazimir Malevich (seni lukis Abstrak), dll.
- Seni rupa terapan: Batik Megamendung berasal dari Cirebon (seni kriya tekstil Indonesia), Keramik Celadon berasal dari Korea (seni kriya keramik Asia), Tiffany Lamp berasal dari Amerika (seni kriya kaca Barat), dll.